Permasalahan Logistik yang Terjadi Menurut H. Tadjuddin Ius

               

Permasalahan Logistik yang Terjadi Menurut H. Tadjuddin Ius

 

Permasalahan logistik di Indonesia saat ini semakin sering dilakukan oleh masyarakat maupun perusahaan yang membutuhkan distribusi produknya. Walaupun di Indonesia sudah menggunakan teknologi online dalam mengatur, mengawasi hingga bongkar muat, namun masih ada saja permasalahan logistik yang ditemukan oleh masyarakat. Keluhan ini tentu menjadi perhatian jasa pengiriman untuk terus mengembangkan proses pengirimannya agar memudahkan pelanggannya dalam mengirimkan barang.

Tantangan logistik yang ditemukan oleh jasa pengirim pada umumnya terpusat pada proses pengiriman barang, seperti waktu pengiriman, harga yang sesuai, meminimalisir produk rusak pada saat perjalanan dan yang terakhir masalah metode pengiriman. Biasanya permasalahan ini ditemukan oleh jenis jasa logistik ekspedisi yang mengantarkan barang dari hasil pembelian produk dari e commerce. Tidak hanya itu saja, namun ada beberapa permasalahan logistik lain yang perlu dicermati, sehingga dapat dijadikan pembelajaran dan segera ditemukan solusinya.


Seperti yang diketahui Logistik adalah serangkaian proses penyaluran barang dan pergerakan barang yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan. Jika tidak adanya logistik yang berputar, tentu kebutuhan akan mandek dan kemunduran akan segera terjadi. Serangkaian proses logistik meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, terhadap suatu perpindahan barang/ jasa. Peran logistik saat ini yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah Delivery atau pengiriman barang. Namun, tidak menutup kemungkinan masyarakat juga menggunakan jasa logistik ini sebagai rekan bisnis yang berfungsi sebagai mitra logistik pada suatu perusahaan ataupun bisnis perseorangan.

Pada umumnya jasa logistik memiliki tiga kegiatan untuk delivery, yaitu

1. Processing : aktivitas sortir barang pengiriman dan cross-docking kiriman.

2. Transporting: Meliputi pengiriman barang transportasi awal pengiriman hingga pengiriman barang tiba di hub transit, setelah itu barang kembali diambil untuk ke daerah alamat masing-masing.

3. Delivery: Aktivitas pengiriman barang langsung ke alamat yang diminta.

Masalah Logistik E-commerce

Masalah logistik e commerce sangat beragam, masalahnya sendiri cukup sering terjadi pada proses pengiriman yang tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan. Namun, masalah logistik e commerce sendiri tidak semuanya murni kesalahan dari jasa pengiriman, namun juga kesalahan dari pelanggan yang kurang teliti mengetahui fungsi dan tugas pada setiap produk yang ditawarkan jasa pengiriman. Berikut ini beberapa masalah yang ditemukan pada logistik e commerce.

1. Kesulitan Cek Resi Pengiriman

Mengetahui posisi barang secara real time memang dapat dilakukan dengan mudah yaitu dengan cara mengunjungi web jasa ataupun menggunakan aplikasi dari jasa pengiriman. Namun bagaimana jika nomor resi yang diberikan tidak terbaca ataupun tidak ada? Nah, banyak permasalahan logistik seperti ini yang didapati oleh pelanggan pengiriman, sehingga membuat pelanggan khawatir dan juga kurang percaya lagi terhadap jasa pengiriman.

2. Barang Tidak Sampai

Barang hilang tidak sampai pada tujuan adalah mimpi buruk bagi penjual maupun pembeli. Barang yang hilang ini biasa terjadi jika barang sama dengan alamat yang mirip sehingga pengiriman tertukar, sampai dengan kesalahan team ekspedisi pada saat melakukan seleksi kirim barang di bagian kantor cabang. Tentu jika kejadian ini sering terjadi, masyarakat tidak ingin menggunakan jasa pengiriman tersebut bukan?

3. Kesalahan Informasi Metode Pengiriman

Kesalahan tidak sepenuhnya dari jasa pengiriman, namun kurangnya informasi masyarakat sebelum menggunakan jasa juga menjadi masalah pengiriman. Seperti contohnya salah pengertian tentang metode pengiriman COD yang saat ini ramai diperbincangkan. Banyak yang meminta barang diretur kembali melalui kurir pada saat barang sudah diterima, sementara tugas kurir adalah mengantarkan barang dan menerima pembayaran dengan metode Cash on Delivery, jadi jika barang tidak sesuai dengan perkiraan seharusnya pelanggan melakukan komplain kepada e commerce, dan menunggu jawaban dari penjual.

4. Barang Rusak di Jalan

Pada saat proses pengiriman delivery ada saja barang yang dikirimkan rusak, pecah, ataupun bonyok. Hal ini diakibatkan kurangnya kehati-hatian dari jasa pengirim pada saat mendistribusikan barangnya. Biasanya barang ada yang rusak di truk akibat tertumpuk dan goncangan, dan ada juga barang rusak pada saat barang transit masuk ke kota-kota besar untuk dikirimkan ke alamat tujuan.

5. Proses Klaim yang Membingungkan

Jika barang rusak, ada beberapa opsi yang ditawarkan, yaitu barang tetap dikirim ke lokasi yang dituju, atau barang minta diretur ke pembeli dan ada juga klaim dengan menggunakan asuransi. Fenomena yang sering terjadi yaitu pelanggan yang melakukan pertanggungjawaban kepada jasa pengiriman, padahal jasa pengiriman tidak akan bertanggung jawab akan kerusakan terhadap pengiriman yang dilakukan, melainkan asuransi yang kamu gunakan. Jadi, jika barang yang kamu kirimkan rusak, minta bantuan jasa pengiriman untuk proses klaim kepada asuransi yang digunakan, dengan begini kamu tidak perlu menguras tenaga meminta pertanggung jawaban kepada jasa pengiriman.

Related Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Artikel