H. Tadjuddin Ius, SE : Fokus & Jadilah Pribadi Diri Sendiri
H.
Tadjuddin Ius, SE : Fokus & Jadilah Pribadi Diri Sendiri
Kita sulit mengubah penilaian orang terhadap kita, yang harus
kita lakukan adalah menerima, menghormati dan menghargai.” kutipan ini adalah
prinsip dalam bermasyarakat, berorganisasi dan berinteraksi sosial.
Terlebih bagi seorang pemimpin. Seorang pemimpin harus mempunyai
pemahaman yang kuat, luas dan kemampuan pandang dari berbagai sisi. Karena
layaknya menjadi pemimpin itu bisa mengerti dan memahami siapa yang
dipimpinnnya bukan pemimpin yang hanya mewakili kelompok ataupun golongan
tertentu.
Untuk menjadi seseorang pemimpin
dalam teori politik modern perlu dipegang yakni akseptabilitas, kapabilitas,
dan integritas dan setiap orang harus bersosialisasi. Inti dari bersosialisasi
adalah kita tidak bisa hidup sendiri tanpa peran orang lain. Bohong jika ada
yang mengatakan bahwa aku bisa hidup sendiri, karena itu hal yang mustahil.
Perlu diingat pada siapapun bahwa jangan merasa iri pada
keberhasilan atau kesuksesan dan kebahagiaan yang telah diperoleh orang lain.
Jadikan itu motivasi dan teruslah fokus pada tujuan jalan hidup kita sendiri.
Raihlah keberhasilan itu dengan kerja keras, kerja iklas dan bila keberhasilan
itu menjemputmu berbagilah terhadap sesama mu.
Banyak sekali hal-hal yang dapat kita temui diluar sana, baik
sifat ataupun tingkah setiap orang yang berbeda beda wataknya. Ada yang jahat
juga yang baik dan kita tidak bisa membuat semua orang menyukai kita karena
pasti ada timbal baliknya, seperti halnya matahari di siang hari akan selalu
ada bulan saat menjelang malam, sama seperti seseorang yang dilahirkan putih
akan ada juga manusia di tempat lain yang harus menerima kodrat berkulit hitam.
manusia berbeda-beda. Kita tidak bisa membuat semua orang
menyukai kita. Akan ada satu atau dua orang yang tidak suka bahkan menyakitkan.
Kita akan selalu kesulitan bila harus merubah pandang dan sikap orang yang
terlanjur benci atau sentimen terhadap kita.
Karena itu hanya satu hal yang bisa kita lakukan yaitu menerima.
Sikap menerima atau mengalah bukan berarti kita kalah tetapi kita mengalah
untuk kebaikan yang mungkin lawan kita tidak sadari.
Dan yang terpenting adalah kita mampu mengendalikan gejolak
emosi dalam jiwa, sehingga jiwa dan raga akan selalu tenang dan tentram. Hidup
ini selalu ada dua sisi yang berlawanan siapa yang dapat memahami dan
“memainkannya” dialah yang beruntung.(redhat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar